Minggu, 19 Oktober 2014

Efek Urbanisasi Terhadap Kehidupan Masyarakat Perkotaan

 

            Urbanisasi? Sudah tahu dong artinya apa... Nah, seperti yang kita tahu tentang urbanisasi yaitu berasal dari kata Urban yang artinya sifat kekotaan. Arti urbanisasi sangat luas, yang paling menonjol di Indonesia diartikan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Kota sendiri artinya adalah tempat bermukimnya manusia dengan segala kehidupannya, kota sebagai tempat yang dibentuk tidak hanya oleh bangunan saja namun juga oleh manusia.
Penyebab urbanisasi atau perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan terjadi karena adanya daya tarik (pull factors) dari perkotaan dan daya dorong (push factors) dari perdesaan. Faktor daya dorong (push factors) dari perdesaan adalah terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa, tanah pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau mengalami kekeringan, kehidupan pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah) daripada perkotaan, fasilitas kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai, dan upah kerja di desa yang masih rendah. Faktor daya tarik (pull factors) dari perkotaan adalah kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan di desa, upah kerja tinggi, tersedia beragam fasilitas kehidupan (seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan), dan kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. 
            Akibat dari meningkatnya proses urbanisasi, hal ini menimbulkan dampak-dampak terhadap lingkungan kota, baik dari dampak negatif maupun positif. Dampak negatif urbanisasi terhadap kehidupan di perkotaan adalah:
Ø  Munculnya kawasan kumuh (slum area) yang bisa menghambat perkembangan kota dan menurunkan nilai estetika (keindahan) dari kota itu sendiri
Ø  Menaikkan tingkat polusi udara di daerah perkotaan
Ø  Tingkat kriminalitas meninggi, dan menghilangkan tingkat kenyamanan    bagi penduduk sekitar
Ø  Angka penggangguran semakin tinggi.      

Dampak positif urbanisasi terhadap kehidupan di perkotaan adalah:
Ø  Kota dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja
Ø  Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.

Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan dan perancangan yang matang sebelum melakukan urbanisasi, dan bukan hanya perancangan dan pengetahuan, kita sendiripun harus membekali diri kita dengan skill atau kemampuan yang benar-benar memadai, karena di perkotaan tidak mengandalkan pekerja yang hanya bekemampuan rendah. Pada akhirnya saya ucapkan persiapkan fisik dan mental sebelum melakukan urbanisasi.

Terimakasih. GBu! J

Sumber:

Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Perkembangan Mental Individu


            Halooo, jumpa lagi dengan saya... Pada siang yang terang ini, saya akan membahas tentang dukungan sosial keluarga terhadap perkembangan mental individu nih, simak yaaaa...
Sebelum membahas lebih dalam lagi tentang apa aja sih dukungan sosial keluarga terhadap perkembangan mental individu masing-masing kita, basicnya apa sih arti dari dukungan? Dukungan berarti sesuatu yg didukung, sokongan dalam bentuk perhatian yang diwujudkan dalam larangan, dan lain sebagainya. Dukungan sosial berarti yang berhubungkan dengan orang lain, dalam kasus ini yaitu keluarga. Dukungan sosial keluarga sangat dibutuhkan bagi perkembangan tiap mental individu, kenapa? Karena dari mulanya atau dari awalnya pribadi seseorang bertumbuh adalah dari lingkungan keluarganya, dimana dia dilahirkan dan dibesarkan sebelum pergi ke luar lingkungan rumahnya. Nah, mental menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yg bukan bersifat badan atau tenaga, itu berarti perkembangan/pertumbuhan mental tidak sama dengan perkembangan/pertumbuhan badan kita. Berikut merupakan beberapa point yang merupakan dukungan sosial keluarga terhadap perkembangan mental individu:
*        Pemenuhan kebutuhan sehari-hari, seperti makan, minum, pakaian, kebutuhan pribadi yang umumnya bersifat materi. Dengan adanya dukungan ini menyatakan bahwa keluarga tersebut peduli/perhatian terhadap individu tersebut. Hal ini juga membuat mental individu tersebut merasa dipedulikan, sehingga mentalnya menjadi tumbuh sebagai anak yang memiliki sosialitas tinggi dengan individu yang lain.
*        Adanya waktu untuk berbagi antara anggota keluarga untuk mengetahui apa yang sedang dialami oleh masing-masing anggota keluarga tersebut. Hal ini juga membantu mental individu berkembang, karena dengan adanya waktu untuk berbagi membuat mental individu tersebut semakin terasah untuk menjadi individu yang dapat mengerti sifat seseorang satu dengan sifat seseorang yang lain.
*        Selain itu, dukungan sosial keluarga yang dapat diberikan kepada pembentukan mental individu adalah keluarga sebagai pembimbing, penengah, dan menmberikan arah yang benar, yang lain keluarga sebagai tempat perlindungan yang aman dan nyaman. Hal ini dibutuhkan karena mental individu dapat terbentuk menjadi seseorang yang dapat dipercayakan dalam kehidupan di luar, dapat menjaga kerahasiaan seseorang.

Dukungan sosial keluarga terhadap perkembangan mental individu memang sangat berpengaruh satu dengan yang lain, karena bila pada mulanya keluarga kita mendidik kita dengan salah, maka, jadilah kita seseorang yang bermental buruk. Jadi, alangkah baiknya anggota keluarga terutama orang tua lebih dahulu membicarakan apa yang akan mereka lakukan terhadap anak-anak mereka ke depannya, masing-masing orang tua terlebih dulu memperbaiki mental dan karakter, setelah itu pasti akan lebih mudah memberikan dukungan sosial untuk perkembangan mental individu tersebut.
Terimakasih...

Sumber:
repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf